Steam Deck Vs Laptop Gaming, Pilih Mana?

Desember 26, 2022 | 4 menit membaca

Steam deck sudah rilis di tahun ini. Hal ini membuat pandangan dalam bermain handheld gaming menjadi lebih luas lagi. Akan tetapi pertanyaannya, apakah steam deck akan bisa menggantikan laptop gaming?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut sebenarnya ada sejumlah perbandingan yang perlu dilakukan. Apakah Steam Deck bisa meraih FPS seperti laptop gaming, hingga portabilitas dalam bermain game. Berikut tips dan trik Predator mengenai sejumlah perbandingan yang telah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

1. Bila mencari FPS, laptop gaming tetap jadi pilihannya

Steam Deck tidak sekuat itu. Bila kamu seorang gamer yang membutuhkan segala sesuatunya sempurna, Steam Deck bukan jawabannya. Bandingkan saja spesifikasi antara gawai tersebut dengan laptop gaming, pasti berbeda jauh.

Bila bermain dengan Steam Deck, kamu hanya mendapatkan layar 720 piksel dengan 30 FPS. Bisa hingga 60 FPS saat kamu bermain untuk game lama dan indie. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan laptop gaming yang entry level.

Namun, Steam Deck adalah mesin gaming yang ready to go. Kamu tidak perlu pusing untuk memikirkan spek yang ada dan kamu langsung bisa memainkannya di gawai tersebut. Akan tetapi, untuk sebuah pengalaman gaming yang sesungguhnya kamu tidak akan bisa menggantikan laptop gaming.

2. Sistem operasi Windows jelas lebih baik ketimbang SteamOS

Begitu juga dengan sistem operasinya, Steam Deck menggunakan SteamOS, sedangkan laptop gaming memakai Windows. Hal ini membuat gamer yang ingin memainkan permainan seperti Destiny 2, Rainbow Six Siege, hingga game-game lain yang menggunakan sotftware anti-cheat, tidak bisa dimainkan di dalamnya.

Sementara laptop gaming yang menggunakan sistem operasi WIndows jauh lebih fleksibel bila dibandingkan dengan SteamOS. Pada laptop gaming kamu bisa memainkan semua game tanpa terkecuali dengan grafis dan performa yang bagus pula.

Dengan adanya sistem operasi Windows, kamu juga bisa melakukan produktivitas yang lain. Bahkan juga melakukan streaming (menyiarkan permainan game melalui platform seperti YouTube dan yang lainnya) yang bisa mendatangkan keuntungan bagi mereka yang memiliki laptop gaming. Pada Steam Deck kamu tidak bisa melakukan streaming.

3. Steam Deck tidak bisa di-upgrade

Pada Steam Deck, kamu tidak bisa melakukan upgrade apapun. Hal ini tentu berbeda dengan laptop gaming yang bisa dengan mudah mengganti RAM dan menambahkan SSD. Jadi, kalau kamu punya Steam Deck, ya, sudah kamu stuck dengan bawaannya.

Pada dasarnya kamu bisa menambahkan memori internal pada Steam Deck dengan menggunakan microSD atau mengganti memori dan RAM-nya dengan cara yang ilegal. Akan tetapi, itu juga bukan jawaban dan kalau rusak, kamu tidak bisa menjamin Steam Deck akan bisa digunakan lagi.

Meskipun secara harga memang Steam Deck jauh lebih terjangkau ketimbang laptop gaming yang entry level. Akan tetapi, murahnya harga tidak sebanding dengan pengalaman gaming yang akan kamu rasakan dengan laptop gaming.

Lagipula Steam Deck merupakan perangkat tambahan bila kamu sudah memiliki laptop gaming. Kalau kamu belum memiliki laptop gaming, sangat tidak disarankan untuk menggunakan Steam Deck hanya berdasarkan portabilitasnya saja.

Nah, bagi kamu yang sedang menimbang untuk menggunakan laptop gaming, coba saja pakai Predator Helios 300 (PH315-55) 12th gen. Perangkat ini akan memberikan pengalaman gaming yang sesungguhnya.

Hal ini karena laptop gaming dari Acer ini sudah memakai sistem operasi Windows 11 Single Language 64-bit. Sistem operasi yang juga sangat mudah untuk dipakai untuk produktivitas lainnya seperti mengedit video hingga melakukan streaming.

Selain itu, laptop gaming Acer Predator Helios 300 (PH315-55) 12th gen juga akan memberikan FPS lebih baik dengan display yang lebih smooth dan juga peningkatan up to 40% dari prosesor generasi sebelumnya. Bahkan, bisa up to ±10% dengan menggunakan PredatorSense.

Performa gaming-mu akan lebih terjamin dengan adanya prosesor Intel® Core™ i7-12700H dan kartu grafis NVIDIA® GeForce® RTX  3070Ti dengan 8GB of GDDR6 (150W). Pokoknya ngacir banget dengan laptop gaming yang satu ini.

Untuk RAM dan memorinya pun lebih luas menggunakan Predator Helios 300 (PH315-55). Pasalnya, laptop gaming ini sudah dilengkapi dengan RAM 16GB dan memori internal 1TB SSD NVME, yang bisa di-upgrade hingga 2TB.

Helios 300 (PH315-55) juga lebih stabil dan punya durabilitas yang lebih lama dengan +55% airflow yang lebih baik menggunakan 5th gen 3D Aeroblade Fan, Apalagi ditambah +14.1% dengan adanya liquid thermal tambahan. 

Masih ada lagi, layar 15,6 inci yang ada Helios 300 (PH315-55) juga akan memberikan visual yang lebih smooth, berkat adanya akurasi warna yang lebih presisi dengan QHD 165Hz. Kamu bakalan lebih puas memainkan game multiplayer online yang bergenre First Person Shooter. Dan tentunya juga cocok buat kamu yang bekerja di industri kreatif dengan color gamut 100% DCI-P3 yang tersemat di Helios 300 ini.

Lalu kamu juga bisa menggunakan PredatorSense untuk bisa mengatur berbagai hal, seperti kontrol terhadap pencahayaan pulsar, melakukan kontrol pada kipas pendingin, hingga melakukan overclock buat performa yang lebih baik lagi.

Jadi seperti yang sudah disampaikan di atas, Steam Deck merupakan gawai tambahan yang mungkin bisa dibeli saat kamu sudah memiliki laptop gaming macam Helios 300. Tunggu apa lagi, segera bawa pulang Helios 300 (PH315-55) sebelum membeli Steam Deck.